Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Memperingati dengan Sukacita Benarkah Sesuai Petunjuk Surat Yunus Ayat 58

- Selasa, 19 September 2023 | 12:00 WIB
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Memperingati dengan Sukacita Benarkah Sesuai Petunjuk Surat Yunus Ayat 58 (freepik.com/author/freepik)
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Memperingati dengan Sukacita Benarkah Sesuai Petunjuk Surat Yunus Ayat 58 (freepik.com/author/freepik)

METROASPIRASIKU - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, memperingati dengan sukacita benarkah sesuai dengan petunjuk surat Yunus ayat 58?

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah salah satu momen paling bersejarah bagi umat Islam di seluruh dunia.

Pada tahun 2023, tanggal 28 September telah ditetapkan oleh Kementerian Agama sebagai hari perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 83 Buku Teks K-13, Simak Pembahasan Tentang Interaksi Antarnegara

Perayaan ini menjadi momen istimewa yang mengenang kelahiran Rasulullah SAW, sang pembawa risalah Islam yang penuh kebaikan dan rahmat bagi umat manusia.

Maulid Nabi, juga dikenal sebagai Maulud, adalah saat di mana umat Islam bersatu dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang terjadi setiap 12 Rabiul Awal Hijriah.

Perayaan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya umat Islam di Indonesia dan di seluruh dunia, di Indonesia, Maulid Nabi dijadikan hari libur nasional untuk memberikan kesempatan kepada umat Muslim untuk merayakannya.

Baca Juga: Kejaksaan Agung Umumkan Formasi CPNS 2023 Ada Penempatan Di Lampung, Lulusan SMA Bisa Mendaftar, Cek Syaratnya

Sejarah Maulid Nabi memunculkan dua sudut pandang yang menarik. 

Sudut pandang pertama, tradisi Maulid Nabi pertama kali digelar oleh seorang khalifah dari Dinasti Fatimiyah di Mesir bernama Mu'iz Dinillah pada tahun 341 Hijriah.

Namun, perayaan ini sempat dilarang oleh Al-Afdhal bin Ammir al-Juyusy. Hanya setelah itu, Maulid Nabi kembali digelar pada masa Amir li Ahkamil Lah, pada tahun 524 Hijriyah.

Sudut pandang kedua mengatakan bahwa perayaan Maulid Nabi pertama kali diadakan oleh khalifah Mudhaffar Abu Said pada tahun 630 Hijriyah.

Baca Juga: Virus Nipah Kembali Muncul di India, Sebabkan Persentase Kematian Hingga 75 Persen, Yuk Kenali Gejalanya

Ia mengadakan acara Maulid yang besar-besaran sebagai wujud persatuan umat Islam dalam menghadapi ancaman dari kekejaman Temujin, atau yang dikenal sebagai Jengiz Khan dari Mongol.

Di Indonesia, perayaan Maulid Nabi diperkirakan mulai berkembang pada tahun 1404 Masehi

Halaman:

Editor: Agustinus Leantoro

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X