Cerita Rakyat Daerah Lampung Bagian 3: Kisah Si Bungsu Tujuh Bersaudara, Kisah Cintanya Bikin Mewek

- Rabu, 18 Januari 2023 | 09:00 WIB
Cerita Rakyat Daerah Lampung Bagian 3: Kisah Si Bungsu Tujuh Bersaudara, Kisah Cintanya Bikin Mewek (Sampul Buku Cerita Rakyat Daerah Lampung)
Cerita Rakyat Daerah Lampung Bagian 3: Kisah Si Bungsu Tujuh Bersaudara, Kisah Cintanya Bikin Mewek (Sampul Buku Cerita Rakyat Daerah Lampung)

METROASPIRASIKU - Kita bertemu kembali teman-teman Metro, kali ini MetroAspirasiku akan menghadirkan sebuah kisah berupa cerita rakyat daerah Lampung.

Kisah ini biasa diceritakan oleh kakek nenek kita di jaman dahulu sebagai sarana nasehat dan petuah yang menghibur dan berkesan.

Cerita rakyat ini biasa diceritakan di sela-sela kegiatan saat beristirahat, saat bercengkrama dengan anak cucu dan sering juga diceritakan sebagai dongeng pengantar tidur.

Baca Juga: Drama Korea Crash Course in Romance, Kisah Cinta Mantan Atlit Nasional dan Guru Matematika Super Dingin

Ada banyak hikmah yang bisa didapatkan, ada nilai-nilai kepahlawanan, kejujuran, keberanian dan masih banyak lagi nilai yang bisa ditanamkan.

Cerita daerah Lampung kali ini berjudul: Kisah Si Bungsu Tujuh Bersaudara, yang ditulis ulang dari sebuah buku berjudul Cerita Rakyat Daerah Lampung, ditulis oleh Drs. R.M. Barusman, dkk, diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, tahun 1984.

Mari kita ikuti kisahnya yang menarik dan mendebarkan serta keharuan ini. Selamat menyimak...

Baca Juga: Begini Cara Mudah Nonton dan Download Drama Korea Casting A Spell to You Sub Indo, Dijamin Kamu Pasti Suka...

Zaman dahulu di sebuah perkampungan, hiduplah satu keluarga yang hidup sangat miskin. Dalam keluarga itu terdiri dari lbu Bapak dan tujuh orang anak wanita.

Karena miskin makan pun sulit, sehingga setiap makan harus dibatasi dan tidak boleh menambah.

Demikianlah setiap hari mereka makan tidak cukup. Kedua orang tuanya makan pada malam hari, yakni pada waktu anak-anaknya tidur nyenyak.

Sedang asyik makan, rupanya anak yang tertua bangun dari tidur dan menyebut sebuah kata "kikik-kikik".

Baca Juga: Kaesang Pengarep Cari Co-Host, Tapi Syaratnya Bikin Mengeryitkan Dahi

Akibat perkataan itu semua anaknya bangun. Kemudian makan bersama, dengan demikian kedua orang tuanya tidak kenyang.

Halaman:

Editor: Kuncoro.

Sumber: Cerita Rakyat Daerah Lampung, Depdikbud, 1984

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X