Cerita Rakyat Daerah Lampung Bagian 7: Sang Kabelah, Kisah Perjalanan Mencari Belahan Jiwa dan Raga

- Rabu, 25 Januari 2023 | 23:45 WIB
Cerita Rakyat Daerah Lampung Bagian 6: Sang Kabelah, Kisah Perjalanan Mencari Belahan Jiwa dan Raga (Ilustrasi: Tangkapan layar Youtube.com/@pertaniandansejarah)
Cerita Rakyat Daerah Lampung Bagian 6: Sang Kabelah, Kisah Perjalanan Mencari Belahan Jiwa dan Raga (Ilustrasi: Tangkapan layar Youtube.com/@pertaniandansejarah)

METROASPIRASIKU - Selamat bertemu kembali. Dalam cerita rakyat daerah Lampung kali ini, kami bawakan cerita berjudul: Sang Kabelah, kisah perjalanan seorang yang mencari belahan jiwa dan raganya.

Cerita daerah Lampung kali ini berjudul: Sang Kabelah, ditulis ulang dari sebuah buku berjudul Cerita Rakyat Daerah Lampung, ditulis oleh Drs. R.M. Barusman, dkk, diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, tahun 1984.

Kisah ini bermula dari sepasang suami istri yang telah lama merindukan seorang anak. Namun sampai berpuluh-puluh tahun menikah, mereka tak juga dikaruniai seorang anak.

Baca Juga: Resep Ikan Kembung Kuah Asam Pedas, Rasanya Nonjok Banget di Lidah

Padahal keinginannya sudah menggebu-gebu. Setiap saat mereka selalu berdoa meminta dikaruniakan anak. Jangankan seorang anak, sebelah pun belum juga.

Beberapa bulan sesudah mereka berdoa, sang istri menjadi hamil. Bukan main senang hati kedua orang tersebut Walaupun hanya sebelah jadilah.

Yang penting adalah mempunyai anak. Segala puji syukur mereka panjatkan kepada
Allah SWT.

Baca Juga: Jadwal Sholat Bandar Lampung dan Metro Hari Ini, Kamis, 26 Januari 2023: Isya, Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib

Waktu yang ditunggu akhirnya tiba, istri melahirkan anak. Sebagai pernyataan terima kasih dan syukur kehadirat Allah, mereka berdua mengadakan selamatan.

Para tetangga diundang untuk memeriahkan selamatan tersebut. Walaupun sang anak lahir sebelah saja, Orang tuanya tetap mencintainya. 

Anak tersebut lahir dengan sempurna sehat wal afiat. Anak tersebut diberi nama si Kabelah oleh orang tuanya.

Baca Juga: Nekat Gadai Motor Urai Kemacetan 16 Jam, Babinsa Azmiadi, Dipanggil Jenderal Dudung, lalu Naik Pangkat

Kabelah tumbuh dengan sehat. Ia pun ingin bermain seperti layaknya anak-anak. Namun
kalau ia bermain selalu saja mendapat ejekan dari teman-temannya.

Setiap ia keluar rumah cemoohan dan ejekan yang ia dapat. Kabelah menyadari dan ia hanya bisa mengadu kepada orang tuanya.

Halaman:

Editor: Kuncoro.

Sumber: Cerita Rakyat Daerah Lampung, Depdikbud, 1984

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X