TAHUKAH KAMU, Bagaimana Cara Menentukan Pusat Terjadinya Gempa? Yuk Cari Tahu Jawabannya Disini...

METROASPIRASIKU - Saat menerima informasi gempa dari BMKG, biasanya info itu sudah lengkap datanya, misalnya tentang kekuatan gempa dan lokasi gempa. Terkait lokasi gempa, bagaimana cara menentukan pusat terjadinya gempa?

Pusat terjadinya gempa bumi dapat ditentukan dengan beberapa metode, di antaranya:

Metode Lokasi Hiposenter: Metode ini menggunakan informasi waktu perambatan gelombang seismik untuk menentukan jarak dari stasiun seismologi ke pusat gempa.

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Adha Singkat Padat Dan Mengharukan Tema Berjaya Dengan Pengorbanan Raih Surga Tertinggi

Informasi jarak ini digabungkan dengan informasi waktu dan amplitudo gelombang seismik untuk menentukan posisi hiposenter.

Metode Inversi: Metode ini menggunakan informasi waktu dan amplitudo gelombang seismik dari beberapa stasiun seismologi untuk memecahkan persamaan matematika yang menentukan posisi hiposenter.

Metode Relokasi: Metode ini menggunakan data dari beberapa stasiun seismologi untuk menentukan ulang posisi hiposenter sebelumnya yang didapatkan dengan metode Lokasi Hiposenter atau Inversi.

Baca Juga: Link Download Game Sigma Stadium San (Studimsan) Hilang dari Google Playstore, Mau Download Kemana

Metode GPS: Metode ini menggunakan data pemantauan posisi Global Positioning System (GPS) yang terpasang pada stasiun seismologi untuk menentukan pergeseran tanah akibat gempa bumi.

Informasi pergeseran tanah ini dapat digunakan untuk menentukan posisi hiposenter dan pusat terjadinya gempa bumi.

Metode Teleseismik: Metode ini menggunakan informasi gelombang seismik yang terdeteksi oleh stasiun seismologi di seluruh dunia untuk menentukan posisi hiposenter dan pusat terjadinya gempa bumi.

Baca Juga: BAGAIMANA Alasan Secara Geologis Bahwa Wilayah Indonesia Sering Dilanda Gempa?

Informasi gelombang seismik yang diterima dari jarak jauh dapat membantu memperkuat analisis dan memastikan akurasi informasi yang didapat.